Abimanyu 1
Abimanyu
lahir dari Dewi Sembadara, isteri Arjuna. Diantara anak-anak Arjuna,
Abimanyu anak yang paling disayangi. Tidak hanya disayangi oleh Arjuna
dan Sembadra sebagai orang tuanya, tetapi juga disayangi oleh kerabat
Pandawa. Ia disiapkan menjadi raja, dikarenakan Abimanyu adalah
satu-satunya keturunan Pandawa yang mendapat wahyu raja yaitu wahyu
Cakraningrat.
Abimanyu
digambarkan sebagai satria yang tampan, sakti, pemberani, pendiam
tetapi mudah marah dan ringan tangan. Jika sedang marah tidak ada yang
berani mendekat, karena sangat berbahaya. Oleh sebab itu ia dinamakan
Abimanyu yang artinya Abi = dekat dan manyu = marah.
Ketika
masih remaja ia pernah membela dan melindungi ibunya dari ancaman Prabu
Angkawijaya raja negara Plangkawati yang ingin memperisteri Dewi
Sembadra. Abimanyu berhasil mengalahkan Prabu Angkawijaya. Sejak saat
itu kerajaan Plangkawati dikuasai oleh Abimanyu. Rakyat Plangkawati
menganggap Abimanyu sebagai pengganti Prabu Angkawijaya. Oleh karenanya
mereka menyebut Abimanyu dengan nama Angkawijaya.
Setelah
dewasa Abimanyu menikah dengan Dewi Siti Sundari anak Prabu Kresna.
Namun sayang Siti Sundari mandul sehingga tidak mempunyai keturunan.
Prabu Kresna merasa ikut bersalah atas perkawinan Abimanyu dan
Angkawijaya yang ternyata anaknya tidak dapat mengandung dan melahirkan
benih raja dari Abimanyu. Karena pada mulanya Kresna telah merekayasa
perkawinan antara Abimanyu dengan Siti Sundari agar kelak anak
keturunannya Siti Sundari dapat menjadi raja di tanah Jawa.
Untuk
menebus kesalahannya Kresna menganjurkan agar Abimanyu memperisteri
Dewi Utari yang mempunyai wahyu ratu yaitu wahyu Widayat. Maka kemudian
ketika ada sayembara di negara Wirata, Abimanyu disarankan mengikutinya.
Sayembara yang digelar Prabu Matswapati raja Wirata tersebut adalah
barang siapa kuat menggendhong Dewi Utari putri raja Prabu Matswapati,
berhak memperisteri Dewi Utari.
Ribuan
peserta mengikuti sayembara tersebut, tetapi tidak ada yang kuat
menggendong Dewi Utari. Hal tersebut dikarenakan Dewi Utari telah
mendapatkan wahyu Widayat, yang adalah wahyu ratu. Satu-satunya orang
yang kuat menggendong wahyu Widayat yang telah manuksma atau menjadi
satu raga dan suksma dengan Dewi Utari adalah wahyu Cakraningrat yang
telah manuksma di dalam diri Abimanyu. Maka sayembara dimenangkan oleh
Abimanyu. Wahyu Widayat bersatu dengan wahyu Cakraningrat, Utari bersatu
dengan Abimanyu dan melahirkan Parikesit yang kelak menjadi raja
Hastina sesudah perang Baratayuda.
herjaka HS
0 comments:
Post a Comment