Mereka sebetulnya bukan siapa-siapa, Moyang mereka adalah para pengerat
ampas susu, dan orang-orang frustasi yang selalu ketakutan hidupnya
karena begitu sempit tanah tempat tinggal mereka serta berada lebih
rendah dari laut. Pada saat ketakutan ga tertahankan, seperti anjing
yang kalau terdesak dan takut jadi beringas, mereka mulai merampok
tanah-tanah milik orang lain dengan tujuan emas, kemuliaan dan agama.
Dari situlah para Badut ini dengan segala euforia dan kerakusannya
sampai di tanahku,..... jauh waktu sebelum foto-foto berikut ini dibuat:
|
Polisi Militer
Penjajah "petentengan" di jalan Toendjoengan depan Toko Kwang Soerabaja
(heran, pada kemana arek-arek suroboyo yang terkenal heroik dan nekad?
kok dua kunyuk ini bisa senyum santai ditengah kota?) |
|
Seorang Opsir
Tentara dari negeri pengerat keju sedang memberikan briefing kepada
seorang serdadu penjaga pos 50Km sebelah barat kota Ende-NTT (1948),
coba liat serdadu berhelm yg tersenyum bego bikin pengen nabok itu bukan
orang kulit putih, dia aseli anak tanah ini yang ga tau untuk apa dan
untuk siapa dia hidup, ga ada bedanya sama anjing!. |
|
Arogansi kekuatan
udara para penjarah tanah moyangku sedang terbang diatas tanjung priuk
jakarta, penerbang2 ini kemudian hanya terkencing-kencing saat pesawat2
negara putra matahari menyerbu. |
|
Pasukan marinir
bule pemakan keju di negeri bermodal kitiran (kincir angin) mendarat di
pantai pasir putih Jawa Timur pada waktu dimulainya agresi I tangal 21
Juli 1947 |
|
Pasukan marinir bule pemakan keju di negeri bermodal kitiran (kincir
angin) mendarat di pantai pasir putih Jawa Timur pada waktu dimulainya
agresi I tangal 21 Juli 1947 |
|
Hr._Ms._K_XVIII_(11_July_1935) DI SURABAYA 1935 |
|
KAPAL SELAM BELANDA HNLMS_K_IV DI PANTAI TIMUR BALI |
0 comments:
Post a Comment